Halaman

Lindungilah hambamu

Kemanapun ku langkahkan kaki ini, aku selalu mengalami hal yang sangat membuatku tidak nyaman, kenapa dada ini begitu sesak setelah aku merasa aku bukanlah hamba yang tidak dapat tau diri terhadap sesuatu yang  telah menciptakan aku.
“Aku ingin terus hidup bahagia dan kalaupun jika aku mati aku ingin masuk kedalam surga” tapi, rasanya semua itu begitu tidak pantas jika hanya menginginkan ego ini saja. Ternyata pada hakikatnya manusia bukanlah dicipta untuk menyia-nyiakan hidupnya begitu saja, manusia memanglah sudah pada dasarnya memiliki kewajiban, ya, kewajiban yang wajib kita laksanakan di dalam hidup ini terhadap perintah dan larangan dari-Nya yang telah kita ketahui dari Al-qur’an dan Hadist-hadist nya.
Berusaha mencari kebenaran yang ada didalam dunia ini tidaklah mudah, begitu banyak hal yang belum bisa diungkapkan dan bahkan menjadi misteri kehidupan. Tubuh ini seringkali terjebak dalam dunia yang fana, entah kenapa ku lakukan hampir berulang kali. Diawali dengan perasaan bahwa semua ini ku lakukan sesuatu itu benar, dan ternyata pada kenyataannya selalu saja seakan topeng itu luntur dari pemiliknya hingga aku merasa panic dan tidak tau harus pergi kemana untuk bisa meninggalkan hal yang ternyata itu adalah hal yang salah, itu bukanlah ajaran Nabi Muhammad SAW dan Allah-pun tidak mengajarkannya untuk berbuat seperti itu.
Hari ini sudah sangat banyak sekali manusia yang diberikan keberkahan dan kecerdasan namun tidak sedikit yang keluar dari jalurnya, banyak orang yang kita saluti namun secara tidak sadar setelah kita berfikir lebih jernih dan berfikir lebih islami ternyata justru orang tersebut telah diluar batas. Bahkan bisa dibilang orang-orang itu sangatlah pintar dan sangat paham dalam mempelajari Qur’an dan Hadist, tetapi sekali lagi kenapa setelah apa yang telah ia telah pelajari justru jadi lebih berfikir praktis yang bisa dibilang menggampangkan hal yang telah atur dalam Al-qur’an dan Hadist-Nya. Itu tidak benar, aku tidak setuju bahwa sesuatu itu bisa di tinggal begitu saja dengan alasan hal tersebut lebih penting dari kewajiban kita untuk beribadah menyembah yang telah mencipta kita, Allah.
Suatu cerita seorang petinggi besar sedang mengikuti buka puasa bersama dalam sebuah acara penting, kakak-ku turut hadir dalam acara itu, dan kakak-ku adalah seorang yang termasuk sangat kental dalam mempelajari agama islam dan memang terus bercita-cita untuk jadi seorang muslimah. Singkat cerita kakak-ku panic karena setelah adzan maghrib dan makan-makan, ternyata semuanya itu tidak ada yang memikirkan dimana kita harus beribadah sholat maghrib, hingga hampir mendekati isya, akhirnya kakak-ku izin keluar untuk mencari mushola dan menunaikan ibadah sholat maghrib. Dan setelah selesai menunaikan ibadah sholat , kakak-ku heran kenapa justru petinggi-petinggi itu tetap terbawa oleh suasana acara tersebut, kenapa mereka dengan santainya meninggalkan hal tersebut. aku tidak bisa mengatakan siapa orangnya namun aku tetap heran karena orang itu telah mendapat gelar professor dan dimata masyarakat ia adalah orang yang sangat islami. Tapi kenapa ada kejadian seperti itu? Aku masih mencari tahu apakah boleh sholat maghrib itu bisa ditunda jika kita sedang mengadakan acara buka puasa bersama? Justru yang aku tahu kita boleh menggabungkan sholat atau menjama’ itu ketika kita dalam perjalanan jauh dan jaraknya pun ditentukan. Aku rasa ini hal yang benar-benar tidak wajar, karena ia orang yang cerdas dan beragama islam. Apa maksud semua ini?
Allah itu ada, Allah tidak buta, Bahkan Allah itu lebih dekat dari urat nadi leher kita, Allah lebih dekat daripada dekatnya jasad kita terhadap ruh kita. Tapi kenapa dunia ini begitu menakutkan ketika kita bermuhasabah tentang apa yang kita lakukan di dunia ini, dunia ini begitu mengerikan karena sudah banyak sekali tipu daya yang membuat kita terjerumus dalam kesesatan, kelalaian, dan membuat kita jauh dari penciptanya, Allah.
            ‘Ya Allah, aku bersyukur kepada-Mu yang telah menciptaku dengan otak yang memiliki kemampuan yang tidak bisa di tandingi oleh apapun, aku bersyukur dapat melihat indahnya dunia ini, aku bersyukur bisa mendengar teriakan dari kebahagiaan dunia ini, aku bersyukur dapat berbicara untuk mengungkapkan perasaan hati untuk dunia ini, aku bersyukur memiliki hati yang bisa membedakan mana yang baik dan benar dan juga yang salah, aku bersyukur memiliki jasad yang bisa kugunakan dengan tanpa kerusakan, tapi aku lebih bersyukur jika itu semua bisa kugunakan hanya untuk berada dijalan-Mu ya Allah, beribadah semata-mata hanya untuk-Mu ya Allah.’ 

Oleh: HK