Halaman

Pengertian Definisi


Definisi adalah suatu pernyataan yang memberikan arti pada sebuah kata atau frase (Solomon, hal.234)
Definisi adalah sebuah penjelasan tentang arti sebuah kata (Rescher, hal.30). Penjelasan harus membuat jelas definisi yang dimaksudkan dan definisi berhubungan dengan kata bukan benda.
 Definisi adalah perumusan yang singkat, padat, jelas dan tepat yang menerangkan ‘apa sebenarrnya suatu hal itu’ sehingga dapat dengan jelas dimengerti dan dibedakan dari semua hal lain.(Poespoprodjo, hal. 67)

     Dari penjelasan diatas jelaslah bahwa Definisi mempunyai tugas untuk menetukan batas suatu pengertian dengan tepat, jelas dan singkat. Maksudnya menentukan batas-batas pengetian tertentu sehingga jelas apa yang dimaksud, tidak kabur dan tidak dicampuradukkan dengan pengertian-pengertian lain, maka definisi yang baik harus memenuhi syarat :
  • Merumuskan dengan jelas, lengkap dan singkat semua unsur pokok (isi) pengertian tertentu. 
  • Yaitu unsur-unsur yang perlu dan cukup untuk mengetahui apa sebenarnya barang itu (tidak lebih dan tidak kurang).
  •  Sehingga dengan jelas dapat dibedakan dari semua barang yang lain.
Setiap definisi harus mempunyai 2 bagian, yaitu :
  • Sesuatu yang akan didefinisikan, yang dikenal dengan istilah definiendum 
  • Penjelasan yang menjelaskan sesuatu tersebut, yang dikenal dengan istilah definiens
Contoh : ayah = orang tua laki-laki

Dalam setiap definiens terbagi lagi menjadi dua, yaitu :
  • genera (genus), dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah jenis 
  • differentia (difference), dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah sifat pembeda
Jadi dalam mendefinisikan suatu kata adalah menganalisis jenis dan sifat pembeda yang dikandungnya. 

     Genera kita sebut untuk mendekatkan pikiran kita, karena dengan genera suatu barang atau benda akan mudah dikenal, termasuk kelompok apa, dan dengan menyebutkan differentia kita akan sampai pada pengertian kata yang kita definisikan. Dengan menggunakan contoh diatas, maka dapat kita lihat bahwa Ayah merupakan definiendum sedangkan orang tua laki-laki adalah definiens, yang bisa kita bedakan menjadi orang tua sebagai genera dan laki-laki sebagai differentia.

Tujuan Membuat Definisi
Nicholas Rescher membagi menjadi dua, yaitu :
Tujuan Umum, antara lain :
  • Memfasilitasi komunikasi dengan membantu proses komunikasi yang berlangsung menjadi sederhana dan lebih tepat, atau dengan kata lain mempersingkat ekspresi suat pernyataan yang panjang dan kompleks sifatnya. Contoh : WHO, singkatan dari World Health Organization. 
  • Definisi dibuat untuk memperkenalkan kata baru dalam bahasa. 
  • Definisi juga dapat memberikan suatu arti baru terhadap kata yang sudah lama, contoh : kata Bibi, dahulu dudefinisikan sebagai adik kandung ayah atau ibu perempuan, namun saat ini bisa mempunyai arti pembantu rumah tangga. 
  • Definisi adalah suatu cara yang terbaik dan paling efektif untuk menjamin ketepatan dan kebenaran dari penggunaan kata tersebut.
Tujuan Khusus, terdiri dari :
  • Definisi yang tepat (Precising definition), yaitu definisi yang biasa digunakan dalam bahasa mempunyai arti dan tujuan khusus atau tertentu, contoh : Dewasa adalah orang yang berusia 21 tahun keatas, dan definisi ini berimplikasi atau mempunyai tujuan khusus pada penetapan hukuman dalam peradilan. 
  • Definisi yang bersifat teoritis (Theoritical definition), Definisi ini tidak saja merupakan penjelasan sederhana dari suatu kata tetaopi juga merupakan suatu penjelasan yang bersifat teoritis yang didapat dari ilmu pengetahuan/ penelitian dan juga kehidupan sehari-hari.
Irving M Copi, menjelaskan ada 5 tujuan membuat definisi, yaitu :
  1. Menambah perbendaharaan kata, Karena bahasa merupakan suatu instrumen yang rumit dan terus berkembang maka dimungkinkan satu kata akan berkembang mempunyai arti baru atau suatu kejadian akan menimbulkan suatu istilah baru yang memperkaya perbendaharaan bahasa. 
  2. Menghilangkan kerancuan atau ambiguitas, Hal ini penting karena dengan menggunakan suatu kata yang rancu nantinya akan mengakibatkan argumen yang dikeluarkan juga menjadi rancu. 
  3. Memperjelas arti suatu kata, Dengan membuat definis maka kita tidak akan ragu-ragu lagi dalam menggunakan kata yang bersangkutan sehingga argumen yang dikeluarkan akan tepat dan benar. 
  4. Menjelaskan secara teoritis, Definisi dibuat untuk menjelaskan teori yang didapat dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Contoh : H2O adalah unsur kimia untuk air. 
  5. Mempengaruhi tingkah laku, Sering definisi dibuat untuk mempengaruhi pikiran, perbuatan atau mengendalikan emosi seseorang. Contoh : Kejujuran, adalah kelurusan hati, perbuatan baik. Dengan membaca kata kejujuran orang dapat dipengaruhi untuk menjadi orang jujur
Jenis-jenis Definisi
Menurut Alex Lanur, Poespoprodjo dan Nicholas Rescher secara garis besar jenis definisi dibagi menjadi 2, yaitu : 

Definisi Nominal (Nominal Definition or Stipulative Definition)  

     Suatu jenis definisi yang baru sama sekali atau memberikan suatu arti baru pada kata yang sudah lama ada. Dan definisi ini merupakan suatu cara untuk menjelaskan sesuatu dengan menguraikan arti katanya. Contoh : Madrasah adalah sekolah agama bagi orang muslim.
Dalam Definisi Nominal dapat dinyatakan dalam 3 cara, yaitu :
  • Definisi dapat diuraikan dari asal-usulnya (etimologi), contoh : Filsafat, yaitu dari Philos yang berarti pencinta dan sophia yang berarti kebijaksanaan jadi arti Filsafat adalah Pencinta Kebijaksanaan 
  • Namun tidak semua bisa dilakukan dengan cara etimologi, maka supaya jelas definisi nominal ini harus dilengkapi keterangan tentang bagaimana definisi ini telah digunakan dalam masyarakat.
  • Dapat dinyatakan dengan menggunakan sinonim
Definisi Riil (Real Definition or Lexical Definition)

     Mendefinisikan kata yang sudah umum digunakan, biasanya yang terdapat dalam kamus bahasa. Definisi Riil dapat dibedakan dalam 4 jenis definisi, yaitu :
  • Definisi Hakiki, definisi yang sungguh-sungguh menyatakan hakekat sesuatu, atau suatu pengertian yang abstrakyang hanya mengadung unsur pokok yang sungguh-sungguh perlu untuk memahami suatu golongan yang tertentu dan untuk membedakannya dari semua golongan yang lain, sehingga sifat golongan itu tidak termasuk dalam hakekat sesuatu itu. Contoh : Burung Merpati dan Burung Layang dapat dibedakan 
  • Definisi Deskriptif, definisi ini menggunakan ciri khas asesuatu yang akan didefinisikan. Ciri khas adalah ciri yang selalu dan tetap terdapat pada setiap benda yang tertentu, contoh : cinta kasih itu sabar, cinta kasih itu murah hati, tidak memegahkan diri, tidak angkuh, tidak lekas marah, tidak mementingkan diri sendiri, suka akan kebenaran. 
  • Definisi Final atau definisi yang menunjukkan maksud dan tujuan sesuatu, contoh : arloji adalah suatu alat untuk menunjukkan waktu yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat dimasukkan dalam saku atau diikat di lengan.
  • Definisi Kausalitas, yaitu definisi yang menunjukkan sebab akibat, contoh : gerhana bulan terjadi karena bumi berada diantara bulan dan matahari.
     Namun Nicholas Rescher menambahkan dengan definisi yang ia sebut sebagai “Loaded” Definition. Definisi ini tidak menjelaskan arti dari suatu kata dengan sederhana atau mudah, tetapi dalam memberikan definisi ditambahkan suatu pernyataan yang mengevaluasi pernyataan sebelumnya, contoh : Anarki adalah suatu ideologi negara yang menganut sistem kerajaan dan dalam sistem ini fungsi pemerintahan tidak dibutuhkan dan tidak diinginkan.

Irving M Copi, mengatakan bahwa ada 5 jenis definisi, yang kesemuanya mengacu dari 5 tujuan dibuatnya definisi, yaitu :
  • Definisi Stipulatif, penjelasannya sama dengan definisi nominal diatas. 
  • Definisi Lexical, penjelasannya pun sama dengan definisi riil.
  • Definisi Ketepatan (Precising Definition), definisi dibuat dan dapat menimbulkan definisi baru sehingga harus benar-benar diperhatikan agar tidak terjadi kerancuan.
  • Definisi Teoritis, definisi yang muncul u\dalam rangka mengusulkan agar teori yang ditemukan diterima dengan mudah oleh masyarakat.
  • Definisi Persuasif, yaitu suatu definisi yang dibuat untuk mempengaruhi pikiran, tingkah laku dan emosi orang yang membaca dan mendengarnya.
Teknik Mendefinisikan
Ada 8 teknik yang dikemukakan oleh Nicholas Rescher, yaitu :

1. Enumerative Definition, yaitu suatu teknik pendefinisian dengan cara memberikan daftar lengkap dari setia bagian kata yang didefinisikan, contoh : Propinsi di Indonesia adalah DI Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, (dan seterusnya sampai propinsi terakhir) Kelemahan dari teknik ini adalah :
  • Kata yang tidak dapat kita temukan generanya
  • Kata yang tidak dapat kita temukan differentianya
  • Kata yang tidak dapat ditangkap maksudnya kecuali bila dihubungkan dengan kata lain, seperti : dan, atau , yang dan sebagainya
  • Karena memiliki sifat kesendirian yang tidak terbatas sehingga tidak ditemukan sifat pembedanya
2. Ostensive Definition, definisi dibuat dengan mengungkapkan perwakilan dari bagian kata yang didefinisikan, contoh : Pahlawan bangsa adalah orang yang gugur dalam membela dan mempertahankan kedaulatan bangsa sepeti Gajah Mada, Diponegoro, Ahmad Yani

3. Dengan metode Genus dan Difference, Yaitu definisi dengan memperhatikan genus dan difference, contoh : manusia adalah mahluk simbol (mahluk adalah genus sedangkan simbol adalah difference)

4. Genetic Definition, definisi dibuat dengan memaparkan organisasi atau unsur-unsur pembangun kata yang didefinisikan, contoh Ayam bekisar adalah hasil perkawinan silang antara ayam hutan dengan ayam kampung.

5. Constructive Definition,definisi yang dibuat dengan mengungkapkan instruksi atau perintah , seperti mendefinisikan pesawat terbang kertas, penjelasannya dapat diberikan dengan mengacu bagaimana pesawat terbang kertas itu dibuat.

6. Operational Definition,Definisi yang dibuat berdasarkan serangkaian percobaan yang dapat menentukan cocok atau tidaknya kata itu dalam kasus yang khusus sifatnya.

7. Synonymous Definition,defini yang dibuat dengan menacu pada definiendum yang sama, contoh : laki-laki adalah pria

8. Abbreviative DefinitionDefinisi yang dibuat dengan menjelaskan kepanjangan, simbol dari definiendum, contoh : INA adalah Indonesia, yth adalah yang terhormat.

Aturan-aturan Definisi
Definisi yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
  1. Definisi tidak boleh membentuk lingkaran, atau dengan kata lain apa yang didefinisikan tidak boleh masuk ke dalam definisi. Contoh : Logika adalah ilmu yang menerangkan hukum logika
  2. Definis tidak boleh terlalu luas dan terlalu sempit, contoh : Merpati adalah burung yang dapat terbang (terlalu luas) dan Kursi adalah tempat duduk yang terbuat dari kayu (terlalu sempit)
  3. Definisi harus mengacu pada atribut esensial yang dimiliki atau terdapat dalam definiendum, contoh : sepatu tidak dapat didefinisikan hanya dengan menyebutkan bentuk dan bahan pembuatnya tetapi juga harus diungkapkan kegunaannya. 
  4. Definisi harus jelas, harus menghindari kerancuan dan kesamar-samaran, contoh : kehidupan adalah sepotong keju atau aluminium adalah satu tipe besi yang ringan. 
  5. Definisi harus literal, definisi yang diberikan biasanya tidak sesuai dengan definiendumnya kurang lengkap informasinyasehingga definiens tidak mencerminkan definiendum, contoh : Anjing adalah sahabat manusia.
  6. Definisi tidak boleh dalam bentuk kaimat negatif, contoh : Keindahan adalah suatu keadaan yang tidak jelek.
  7. Definisi harus dievaluasi senetral mungkin, ini ada kaitannya dengan “Loaded” Definition. 
  8. Definisi yang dibuat harus teris konsisten dengan definisi yang sudah berlaku, contoh :ramada adalah rumah yang tidak berdinding, sedangkan definisi rumah adalah bangunan kecil, dan bangunan adalah suatu struktur yang ditutup dengan dinding dan atap, jadi ramada adalah rumah yang tidak berdinding tidak konsisten. 
  9. Definisi harus dapat dibolak-balikkan dengan hal yang didefinisikan, contoh : Perempuan adalah wanita, dan wanita adalah perempuan.

Pendekatan Psikologi


     Setiap perilaku atau aktivitas seorang manusia, dapat dijelaskan dari berbagai dimensi pendekatan. Sebagai misalnya, kegiatan seseorang yang ketika menyebrang jalan. Aktivitas ini dapat dijelaskan sebagai aktivitas fisik yang dipicu oleh saraf yang merangsang otot kaki sehingga orang tersebut berjalan untuk menyebrang. Aksi ini juga dapat dijelaskan tanpa melibatkan aktivitas fisik, dimana aktivitas ini berjalan dimulai ketika ia menerima rangsangan lampu hijau yang menandakan dia boleh menyebrang.
 
     Begitu pula dengan cara menjelaskan psikologi, dapat dibahas dari berbagai pendekatan yang berbeda. Pada kesempatan ini akan diuraikan lima pendekatan berdasrkan Konsep Psikologi Modern. Kelima pendekatan ini tidak mutually exlusive; namun kelimanya fokus pada aspek tertentu yang berbeda sebagai reaksi terhadap suatu masalah yang dihadapinya.Pada studi psikologi, tidak ada pendekatan yang benar atau salah. Kelima pendekatan psikologi tersebut adalah :


PENDEKATAN BIOLOGI SARAF

       Otak manusia yang terdiri dari + 12 milyard sel saraf dengan jumlah interkoneksi yang tidak terhitung, mungkin merupakan struktur paling rumit yang ada di dunia ini. Pada prinsipnya, setiap kejadian yang dilakukan / dialami seseorang, merupakan penjabaran aktivitas otak beserta sistem sarafnya. Dengan demikian, kita dapat memahami aspek perilaku seseorang, berdasarkan pemahaman tentang proses kerja antara otak dengan sistem sarafnya. Sebagai contoh, proses belajar dapat dijelaskan dari perspektif biologisaraf sebagai proses perubahan pengetahuan yang disimpan pada suatu sistem baru hasil pembelajaran. Begitu pula, persepsi dapat dipelajari sebagai aktivitas pencatatan pada sel saraf otak ketika mata menangkap dan memproyeksikan suatu informasi ke otak.
     Penemuan baru sangat meyakinkan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara aktivitas-aktivitas otak dengan perilaku dan pengalaman. Reaksi emosional, misalnya rasa cemas, dapat ditimbulkan pada seekor bintang dengan memberikan suatu rangsangan elektris pada area spesifik disekitar otak bagian dalam. Rangsangan elektris dapat menimbulkan sensasi tentang hal-hal yang menyenangkan atau sebaliknya menyedihkan, walaupun pada dasarnya kita memiliki memori yang baik di masa lalu.
Perkembangan pendekatan ini mengalami hambatan karena keterbatasan kita untuk memahami otak manusia yang sangat kompleks. Untuk itu, pendekatan lain jauh lebih cepat berkembang.

John B. Watson
PENDEKATAN PERILAKU
      Seseorang yang makan pagi, naik sepeda, tertawa, bicara, menangis, merupakan bentuk-bentuk perilaku manusia sehari-hari, dimana proses kejadiannya (aktivitasnya) dapat diobservasi. Pendekatan perilaku ini mulai dikembangkan oleh psikolog Amerika – John B. Watson awal 1990-an. Sebelumnya, psikologi didefinisikan sebagai studi mental, dimana data-datanya diperoleh sebagai hasil observasi sendiri (self observation) yang direkam dalam form introspeksi.
Introspeksi merupakan catatan individual melalui observasi dan pencatatan yang teliti tentang persepsi dan perasaan seseorang pada suatu periode tertentu. Introspeksi merupakan suatu pendekatan yang hanya dapat menghasilkan gambaran secara individual/bersifat privat, tidak dapat digeneralisir.
      Watson menyatakan bahwa introspeksi merupakan pendekatan yang sia-sia. Ia harus bisa diobservasi dan dapat diukur. Hanya anda yang dapat mengintrospeksi persepsi dan perasaan anda, namun orang lain hanya dapat mengobservasi perilaku anda. Watson mengatakan bahwa hanya dengan pendekatan observasi, kita dapat mengenal perilaku seseorang sebagai ilmu psikologi yang objektif.
      Perkembangan lain dari pendekatan perilaku, adalah Stimulus-Response (SR) Psikologi, yang dikembangkan oleh BF Skinner (Psikolog Harvard), yang lebih konsentrasi pada apa yang menjadi input (rangsangan) dan apa outputnya (respon), sehingga sering disebut pendekatan black-box (tidak memperhatikan bagaimana proses di dalam organisasinya). Dari pendekatan ini, sebagai contoh, berkembang pendekatan reward and punishment – yang dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran bagi manusia dengan cepat serta meminimasi kesalahan.

PENDEKATAN KOGNITIF
      Ahli Psikologi Kognitif berargumentasi bahwa manusia bukan merupakan respetor suatu rangsangan yang pasif namun setiap rangsangan akan diproses secara aktif, dimana infomasi akan diterima (melalui penglihatan, pendengaran atau ingatan) dan ditransformasikan dalam bentuk dan katagori baru di dalam otak, untuk kemudian digunakan sebagai dasar untuk melakukan aktivitas (berbicara, membaca, atau belajar).
      Kognitif merupakan proses mental dari persepsi, memori dan proses pengolahan informasi, sehingga seseorang dapat memiliki pengetahuan baru, memecahkan masalah, atau menyusun rencana untuk masa depan. Psikologi kognitif merupakan studi saintifik tentang kognisi – tujuannya untuk mengembangkan teori yang dapat menjelaskan bagaimana berorganisasi dan berfungsinya proses mental – proses menerima, memilih, menggunakan stimulus (informasi) untuk digunakan sebagai dasar bertindak, membuat keputusan atau membuat rencana (dekat dengan pendekatan SR Psikologi dan berbeda dari pendekatan Biologi saraf). ”Mental model of reality” merupakan cikal-bakal Psikologi Kognitif.
      Kenneth Craik, seorang psikologi Inggris dan sebagai seorang pionir psikologi kognitif, menyatakan bahwa otak manusia seperti komputer yang memiliki kemampuan untuk modeling atau bekerja paralel. Pendekatan Psikolog Kognitif analog dengan kerja komputer (sistem pengolah informasi) – dimana infomasi yang masuk diproses dengan berbagai cara: dipilih, diambil, dan dibandingkan dengan informasi lain yang dimiliki dalam memori, ditansformasi, disusun, dan sebagainya. Respon hasil tergantung pada proses internal dan kondisi sesaat.

PENDEKATAN PSIKOANALITIK
Sigmund Freud

      Konsep psikoanalitik tentang perilaku manusia dikembangkan oleh Sigmund Freud dari Eropa, bersamaan dengan lahirnya pendekatan perilaku dari AS. Aliran ini berkembang berdasarkan suatu konsep bahwa perilaku manusia pada dasarnya merupakan suatu unjuk laku yang muncul akibat proses di bawah sadar. Dengan proses di bawah sadar tersebut, berarti cara berpikir, rasa takut atau keinginan seseorang akan muncul secara tidak sadar, dan berpengaruh pada perilaku. Freud percaya bahwa impulse-impulse bawah sadar seseorang terbentuk karena dorongan atau sebaliknya akan mati karena perlakuan-perlakuan yang diterima seseorang dari lingkungannya (keluarga atau masyarakat sekitarnya) sejak masa kecil. Impulse-impulse tersebut biasanya muncul pada saat mimpi, kesalahan-kesalahan saat bicara, atau gejala-gejala sakit mental.
      Teori Freud ini menunjukkan bahwa pada dasarnya manusia itu bukan mahkluk rasional. Freud menilai kehidupan manusia dari sisi negatif – manusia memiliki instink dasar sama dengan hewan (perilaku manusia berdasrkan pada kebutuhan dasar sex dan bersifat agresif) dan selalu bertentangan dengan nilai-nilai kehidupan sosial (sebagai pengendali instink dasar manusia). Mengingat manusia itu memiliki instink dasar seperti hewan, maka Freud merasa pesimis bahwa manusia akan mampu hidup bersama secara damai.

PENDEKATAN PHENOMENOLOGI

       Pendekatan phenomenologi fokus pada pengalaman subjektif – dimulai dengan pemahaman seseorang tentang dunia, kemudian secara personal ia melakukan suatu aktiftas berdasarkan interpretasi tentang kejadian-kejadian yang ia lihat. Aktifitas seseorang merupakan hasil interpretasi atas pemahaman tentang suatu kejadian atau fenomena yang diinterasiksikan dengan pengalaman yang ia miliki (walaupun tanpa teori).
      Konsep Psikologi phenomenologikal dimulai dengan mempelajari karakter alami manusia dalam menginterpretasikan dirinya dan dunianya, yang dapat dipelajari melalui observasi setiap aktifitasnya. Dua orang manusia akan menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap suatu perlakuan/situasi yang sama; dengan bertanya bagaimana interpretasi masing-masing terhadap situasi yang mereka hadapi, kita akan memahami perilakunya.
      Pendekatan phenomenologikal cenderung menolak konsep bahwa perilaku seseorang dikendalikan oleh bawah sadar (teori Psikoanalitik), atau merupakan reaksi terhadap faktor-faktor luar (teori perlilaku). Mereka percaya bahwa perilaku seseorang bukan merupakan reaksi atas kekuatan-kekuatan luar yang terkendali, namun merupakan suatu aktualisasi diri sebagai seorang aktor yang mampu melawan takdir. Konsep ini berawal dari keyakinan bahwa setiap manusia mampu membangun jalan hidupnya masing-masing, karena kita memiliki kebebasan untuk memilih dan menentukan tujuan hidup, sehingga kita dapat menyusun rencana untuk memilih jalan hidupnya. Ini merupakan isu antara free will versus determinism. Idea phenomenologikal ini sejalan dengan pemikiran-pemikiran Kiergegaard, Sartre dan Camus.
      Teori phenomenologi juga sering disebut humanistik, karena pendekatan ini membedakan secara tegas antara manusia dengan binatang – khususnya sehubungan dengan konsep kebebasan untuk menemukan aktualisasi diri. Sehubungan dengan teori humanistik ini, dikembangkan teori-teori motivasi untuk menumbuhkan dan membangun aktualisasi diri seseorang. Semua dari kita pada dasarnya menuntut kebutuhan dasar untuk mengembangkan potensi (kompetensi) untuk berkarya menghasilkan sesuatu melebihi apa yang secara normal dapat kita perkirakan.

APLIKASI DARI PENDEKATAN-PENDEKATAN TERSEBUT      
     Setiap aspek psikologi, pada dasarnya dapat dibahas dari berbagai dimensi pendekatan di atas. Sebagai contoh, dalam studi tentang agresi, psikologi fisiologikal akan tertarik dengan mempelajari mekanisme otak yang akan mempengaruhi perilaku seseorang. Untuk itu, banyak eksperimen untuk memahami agresi seekor binatang dengan memberikan stimulasi elektrikal atau kimia pada area tertentu dari otaknya. Psikologi perilaku, akan tertarik untuk mempelajari jenis-jenis pengalaman belajar seseorang, sehingga kita dapat memahami mengapa ia lebih agresif dibandingkan dengan lainnya ketika memperoleh suatu perlakuan. Lebih jauh, kita dapat meneliti faktor-faktor yang berpengaruh pada perilaku seseorang. Psikologi kognitif lebih fokus untuk memahami bagaimana seseorang memiliki kesan atas suatu kejadian di dalam pikirannya dan bagaimana representasi mentalnya dapat dimodifikasi karena adanya informasi baru. Psikologi humanistik akan fokus untuk memahami aspek-aspek situasi kehidupan individual dalam menyalurkan sifat agresifitasnya menjadi progres untuk menumbuhkan aktualisasi diri.
      Setiap pendekatan akan memberikan solusi yang berbeda dalam merubah perilaku seseorang. Sebagai contoh, psikolog fisiologi akan menganjurkan obat atau operasi untuk mengendalikan agresifitas seseorang. Pendekatan perilaku akan menganjurkan untuk memodifikasi kondisi lingkungan kerja untuk mendorong terbentuknya pengalaman belajar baru, misalnya dengan memberikan penghargaan pada perilaku nonaagesif. Psikolog kognitif akan menganjurkan pendekatan seperti pendekatan perilaku, walaupun ia akan lebih fokus pada proses mental aindividual dan proses pengolahan keputusan seseorang khususnya pada situasi yang kompleks (emosional). Psikoanalis akan konsentrasi untuk memahami latar belakang suburnya bawah sadar seseorang yang mendorong rasa kebencian untuk kemudian mencoba menemukan saluran perilakunya yang dapat diterima masyarakat. Sedangkan psikolog humanistik akan berusaha menolong manusia untuk dapat menampilkan perasaannya (feelings) serta membantu agar dia dapat memperbaiki kemampuan interpersonal. Garis besar tujuan aliran psikolog humanistik adalah melakukan rekayasa aspek-aspek sosial untuk mendorong semangat kompetisi dan agresi seseorang dibandingkan semangat kooperasinya. 

Selamat Belajar :)